Beranda >

Berita > Dedie Rachim Terima Kunjungan Dubes Swedia, Perkuat Kerja Sama Riset dan Inovasi


14 Mei 2025

Dedie Rachim Terima Kunjungan Dubes Swedia, Perkuat Kerja Sama Riset dan Inovasi

Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim bersama Deputy Director of Administration SEAMEO BIOTROP, Elis Rosdiawati, dan Wakil Rektor IPB University, Prof. Iskandar Zulkarnaen menerima kunjungan Duta Besar Swedia untuk Indonesia, Timor Leste, ASEAN, dan Papua Nugini, Daniel Blockert di SEAMEO BIOTROP, Jalan Raya Tajur, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Selasa (13/5/2025).

Dedie Rachim mengungkapkan bahwa kehadiran Daniel Blockert mencerminkan kepentingan bersama dalam memajukan kolaborasi ilmiah, pembangunan berkelanjutan, dan inovasi dalam pemanfaatan sumber daya alam.

Tujuan dari kunjungan ini ialah untuk lebih mendalami tentang essential oil atau minyak atsiri yang dapat digunakan untuk pengobatan, aromaterapi, relaksasi, dan lainnya.

Dedie Rachim juga menyampaikan, bahwa Bogor memiliki tradisi panjang sebagai pusat penelitian botani dan keanekaragaman hayati, dikenal secara historis sebagai "Buitenzorg" selama era kolonial Belanda. Kota Bogor telah memainkan peran penting dalam kemajuan pertanian dan botani.

Salah satunya adalah Kebun Raya Bogor yang didirikan pada tahun 1817 dan merupakan salah satu yang tertua dan paling dihormati di dunia.

“Kami terus berupaya memperkuat peran kami sebagai pusat pengetahuan, sains, dan pengelolaan lingkungan,” kata Dedie Rachim.

Dedie Rachim mengapresiasi dukungan dan persahabatan antara Indonesia dan Swedia yang berkelanjutan sebagai langkah penting dalam memperkuat hubungan bilateral, tidak hanya antara pemerintah, tetapi juga antara para peneliti, lembaga, dan masyarakat lokal.

“Kami percaya bahwa kemitraan yang bermakna seperti ini dapat menghasilkan inovasi yang berdampak dan menguntungkan kedua negara kita,” ujar Dedie Rachim.

Selain itu, SEAMEO BIOTROP, kata Dedie Rachim, merupakan tempat penelitian yang meneliti berbagai hal berkaitan dengan pertanian dan keanekaragaman hayati (biodiversity), melahirkan berbagai inovasi produk berbahan dasar tanaman-tanaman unik dari seluruh Indonesia, sehingga bisa menjadi potensi besar bagi masa depan Indonesia.

“Ternyata di Bogor banyak sekali produk-produk yang bisa diteliti dan tidak menutup kemungkinan untuk diteruskan ke industri, sehingga tidak sekadar berhenti di penelitian. Tentunya harapan kita, hasil penelitian yang ada bisa berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi Kota Bogor," tutur Dedie Rachim.

Duta Besar Swedia untuk Indonesia, Timor Leste, ASEAN, dan Papua Nugini, Daniel Blockert menyampaikan bahwa secara khusus dirinya tertarik pada industri minyak esensial serta potensi lainnya.

“Saya menemukan makanan yang sangat bagus dan terbuat dari jamur yang tumbuh di SEAMEO BIOTROP. Selain itu, kami juga diperlihatkan bioteknologi sebagai solusi dan pertanian hidroponik, sehingga semua bisa menjadi potensi kolaborasi ke depan,” kata Daniel Blockert.

Ia menyebutkan bahwa ada beberapa universitas di Swedia yang siap bekerja sama dengan universitas di Bogor.

Deputy Director of Administration SEAMEO BIOTROP, Elis Rosdiawati, menilai kunjungan ini merupakan suatu penghargaan.

Sebab, ia mengungkapkan bahwa SEAMEO BIOTROP dilirik sebagai salah satu pusat regional (regional center) yang bisa berkontribusi besar dalam bidang keanekaragaman hayati.

"Ke depan, tadi sudah ada rencana kerja sama dengan Pemkot Bogor. Kemudian nanti juga kami akan berkolaborasi dengan Kedutaan Besar Swedia. Mungkin kami bisa berbagi ahli (sharing expert), bahkan dalam forum regional yang akan kami kerjakan," tuturnya.

Ia menyebutkan bahwa Swedia tertarik mempelajari proses penyulingan minyak atsiri yang dikenal sebagai minyak esensial.

“Hari ini, kami bangga mempersembahkan salah satu program penelitian terapan kami, yakni proses penyulingan minyak atsiri menjadi produk wewangian bernilai tinggi. Mulai dari proses penanaman, pengolahan, hingga menjadi produk akhir. Produk tersebut berbentuk beragam, seperti minyak wangi, sabun, dan sebagainya. Semua itu ada di sini," paparnya.

Elis Rosdiawati mengungkapkan, bahwa SEAMEO BIOTROP memiliki mandat untuk memajukan dan mengembangkan biologi tropika guna mendukung pembangunan berkelanjutan di kawasan Asia Tenggara, dengan menjembatani ilmu pengetahuan, pendidikan, dan inovasi, terutama dalam bidang restorasi ekosistem dan konservasi keanekaragaman hayati.

Sebagai informasi, Program SEAMEO BIOTROP berfokus pada penelitian, pelatihan, bantuan teknis, dan dukungan kebijakan yang tidak hanya melayani Indonesia, tetapi juga kawasan Asia Tenggara secara luas, melalui kerja sama dengan kementerian pendidikan, universitas, masyarakat, serta mitra internasional.