Beranda >

Berita > Hardiknas 2025, Kota Bogor Jadi Lokasi Peluncuran Program PHTC oleh Presiden


03 Mei 2025

Hardiknas 2025, Kota Bogor Jadi Lokasi Peluncuran Program PHTC oleh Presiden

Tepat pada momentum Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Kota Bogor dipilih menjadi lokasi peluncuran Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) oleh Presiden Prabowo Subianto di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cimahpar 5, Kecamatan Bogor Utara, Jumat (2/5/2025).

Selain itu, SDN Cimahpar 5 juga mendapatkan "hadiah" berupa bantuan empat ruang kelas baru dari Prabowo Subianto melalui Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti.

Peluncuran PHTC dilakukan langsung oleh Prabowo Subianto bersama Abdul Mu'ti dan dihadiri oleh Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, bersama wakilnya, Jenal Mutaqin, serta para guru.

Pada kesempatan itu, Dedie Rachim menyampaikan bahwa Presiden menitipkan pesan untuk Kota Bogor. Pesan Presiden sangat jelas, yakni menuntaskan program-program yang digagasnya.

"Dalam peluncuran ini, Presiden memberikan pesan agar berbagai program yang telah dicanangkan dapat direspons dan dijalankan oleh pemerintah daerah dengan sebaik-baiknya dan secara maksimal," ucap Dedie Rachim.

Dedie Rachim menambahkan, Presiden Prabowo Subianto juga minta semua pemerintah daerah untuk bersama-sama merencanakan langkah yang tepat sejalan dengan Asta Cita dan memikirkan berbagai aspek posif dan negatifnya sebuah kebijakan serta menghitung untung ruginya bagi masyarakat.

"Jangan menerapkan prinsip 'kumaha engke' tapi prinsip yang benar adalah
'engke kumaha'," tutur Dedie Rachim.

Presiden Prabowo menyampaikan, bahwa peluncuran ini merupakan langkah awal yang akan dilanjutkan dengan perbaikan sarana dan prasarana di berbagai sekolah di Indonesia.

"Sekarang baru bisa 11.000 sekolah yang kita perbaiki. Setelah kita dapat penghematan (anggaran dari program penghematan) dan dana lebih, kita akan terus tambah dana itu," ucap Presiden.

Ia menambahkan, digitalisasi di sekolah-sekolah akan dilakukan dengan menempatkan layar-layar televisi di setiap sekolah.

"Di situ kita bisa memberi pelajaran terbaik dan ini bisa bermanfaat untuk sekolah-sekolah, apalagi di daerah terpencil, tertinggal, dan terluar, atau kota/kabupaten yang kesulitan mendapat bahan dan guru yang ahli di bidang tertentu," ujar Presiden.

Selain itu, dengan digitalisasi ini, ke depan tenaga-tenaga ahli akan dikumpulkan dalam satu studio dan akan mengajar ke seluruh Indonesia serta membantu sekolah-sekolah yang mengalami kekurangan guru atau tenaga ahli.

"Kita akan mulai. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, saya harap dua bulan ke depan sekolah-sekolah sudah menerima layar itu. Jadi pertengahan 2026 semua sekolah di Indonesia bisa mendapat layar televisi tersebut," tutur Presiden.

Mendikdasmen, Abdul Mu'ti mengatakan bahwa SDN Cimahpar 5 merupakan salah satu dari ribuan sekolah yang menerima manfaat dari PHTC.

"Untuk keseluruhan, dana yang disiapkan sebesar Rp16,9 triliun untuk revitalisasi satuan pendidikan dan Rp2 triliun untuk digitalisasi smart classroom, sehingga anak-anak dapat belajar dengan menyenangkan dan semangat untuk generasi Indonesia Emas," ujar Abdul Mu'ti.

Langkah ini, lanjut Abdul Mu'ti, merupakan komitmen bersama untuk memajukan pendidikan Indonesia.

"Sesuai arahan Pak Presiden, sejak enam bulan kami melaksanakan amanah di Kemendikdasmen. Atas dukungan Bapak Presiden, semua instansi kementerian Kabinet Merah Putih, serta partisipasi masyarakat, kami telah memulai dan terus melakukan langkah strategis dalam memajukan pendidikan," ucapnya.

PHTC yang baru dirilis ini nantinya akan mencakup beberapa poin percepatan, di antaranya revitalisasi sekolah, digitalisasi pembelajaran, insentif langsung untuk guru non-ASN, serta bantuan biaya pendidikan bagi guru yang belum memiliki kualifikasi S1 atau D4.

Ia berharap program ini ke depan bisa direalisasikan dengan maksimal dan segera terwujud.