Beranda >

Berita > Ini Cerita Paskibraka HUT RI ke-74, Baca Doa Dulu Sebelum Membentangkan Bendera


18 Agustus 2019

Ini Cerita Paskibraka HUT RI ke-74, Baca Doa Dulu Sebelum Membentangkan Bendera

Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang diperingati setiap 17 Agustus memiliki makna sejarah besar bagi rakyat di tanah air.

Serupa dengan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kota Bogor yang berhasil mengukir 'sejarah' dan mewujudkan mimpi untuk ambil bagian dalam Upacara Pengibaran Bendera pada HUT RI ke-74 di Lapangan Sempur, Kota Bogor, Sabtu (17/08/2019).

Bagaikan mimpi jadi nyata, begitulah yang diungkapkan salah seorang anggota Paskibraka tahun ini. Sebab, tidak semua anak mampu mencapai cita-cita tersebut.

Paskibraka Pembentang Bendera M. Raflian Prakasa mengatakan, dirinya sempat gugup dan gemetar saat akan membentangkan bendera pusaka. Menghilangkan rasa gugupnya, Siswa kelas XI ini sempat diam selama lima menit untuk membaca doa sebelum akhirnya membentangkan bendera pusaka.

Bendera pusaka merah putih itu pun membentang sempurna yang kemudian diiringi lagu Indonesia Raya hingga mencapai puncak tiang bendera. Disaat itulah dirinya merasa lega dan bersyukur telah berhasil membentang bendera dengan benar. Dan menjadi momen haru bagi semua peserta upacara.

"Saya berdoa bisa lebih tenang karena saya sempat takut kalau benderanya sampai terbalik menjadi putih merah," ujarnya.

Ia menceritakan, awal mulanya ia memang sempat takut menjadi petugas pengibar bendera. Namun setelah terpilih, ia pun termotivasi untuk jadi pengibar bendera sekaligus membanggakan Sekolahnya. Siswa SMK Tri Dharma 2 Kota Bogor ini akhirnya lolos seleksi tinggi dan tangan.

"Tinggi petugas paskibrakanya harus sejajar sekitar 170-an dan tangannya harus lurus tidak boleh bengkok," terangnya.

Dirinya yang memang sudah mengikutinya ekskul paskibra sejak di bangku kelas 10 ini mengaku, selama latihan untuk upacara HUT RI ke-74 ia tidak merasa berat sama sekali, malah sebaliknya ia merasakan keseruan karena dilatih anggota TNI. Tak ayal, dirinya yang telah berhasil menjadi Paskibraka ini akan mengabdi di Purna Paskibraka.

"Harapan saya pemuda-pemudi Indonesia harus bisa meneruskan perjuangan para pahlawan dan jangan melupakan para pahlawan yang sudah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia, meski dengan cara mengibarkan bendera," imbuhnya.

Sementara itu, ditempat yang sama Paskibraka Pembawa Baki, Azahra Mediana mengaku awalnya merasa gugup, namun setelah menyerahkan benderanya ia pun langsung merasa lega. Pasalnya, ia tidak pernah menyangka bisa menjadi pembawa baki mengingat sebelumnya ia hanya ingin menjadi pendamping pembawa baki.

"Saya diseleksi dulu dan akhirnya kepilih dan akhirnya saya yang jadi pembawa baki," katanya. (HUmpro :fla/humas-SZ)