07 Mei 2025
Dedie Rachim Dorong Perguruan Tinggi Beri Beasiswa bagi Mahasiswa Kurang Mampu

Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, mendorong perguruan tinggi yang ada di Kota Bogor untuk memberikan peluang bagi para calon mahasiswa dari keluarga kurang mampu agar bisa diterima melalui pemberian insentif berupa beasiswa.
Hal tersebut diungkapkan Dedie Rachim saat Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melaksanakan pertemuan dengan para rektor se-Kota Bogor di Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor, Selasa (6/5/2025).
Pertemuan ini bertujuan untuk melakukan diskusi dan merancang program peningkatan lama sekolah hingga lulus perguruan tinggi, serta mempromosikan keberadaan perguruan tinggi di Kota Bogor agar dapat menjadi pilihan bagi para calon mahasiswa.
Dedie Rachim menuturkan, Pemkot Bogor bersama para rektor sedang mencari dan akan merancang pola ataupun skema pembiayaan bagi calon mahasiswa kurang mampu melalui program orang tua asuh dari berbagai industri.
"Ini menjadi konsen bersama, termasuk juga anak-anak Kota Bogor yang berkesempatan kuliah di Kota Bogor tetapi berasal dari keluarga tidak mampu, agar sama-sama dibantu dan dipikirkan bersama. Jangan sampai ketika sudah mendapatkan kesempatan, mereka tidak lulus karena kendala ekonomi," ujarnya.
Dedie Rachim mengatakan, saat ini lulusan SMA di Kota Bogor yang melanjutkan ke perguruan tinggi baru mencapai 31,5 persen.
Dari data tersebut, artinya masih ada anak-anak di Kota Bogor yang belum melanjutkan ke perguruan tinggi, padahal di Kota Bogor terdapat 14 perguruan tinggi yang bisa menjadi pilihan.
"Empat belas perguruan tinggi ini sangat representatif dan punya sejarah panjang, serta telah menghasilkan tokoh-tokoh di tingkat lokal maupun nasional. Jadi, kita ingin lebih banyak lagi warga Kota Bogor yang bisa mengenyam pendidikan di perguruan tinggi," ucap Dedie Rachim.
Sementara itu, terkait promosi perguruan tinggi di Kota Bogor, Dedie Rachim menyampaikan bahwa Kota Bogor sebagai kota yang indah dan sejuk memiliki sarana dan prasarana pendidikan perguruan tinggi yang memadai.
Ia pun berharap para orang tua di luar Kota Bogor dapat memberikan izin kepada calon mahasiswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi di Kota Bogor.
"Kota Bogor memiliki satu perguruan tinggi negeri dan 14 perguruan tinggi swasta, yang lulusannya telah terbukti mampu berkiprah di tingkat nasional bahkan internasional," ujarnya.
Perwakilan para rektor yang juga Rektor Universitas Ibn Khaldun, Prof. Mujahidin, menyampaikan bahwa diskusi ini merupakan langkah awal kolaborasi untuk meningkatkan angka partisipasi murni warga Kota Bogor dalam menyelesaikan pendidikan di jenjang perguruan tinggi.
Nantinya, para rektor bersama Pemkot Bogor akan melakukan pendataan terlebih dahulu untuk mengetahui dasar dan latar belakang para lulusan SMA yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi.
"Kalau misalnya karena ketidakmampuan ekonomi, kita akan carikan beasiswanya, sehingga mereka bisa melanjutkan ke perguruan tinggi," ujarnya.
Tak hanya itu, bersama Pemkot Bogor, para rektor juga akan mempromosikan keberadaan seluruh perguruan tinggi di Kota Bogor.
"Dari hasil diskusi ini akan berlanjut dengan pertemuan antara perguruan tinggi dan dunia industri. Kemudian akan kita bentuk polanya, dan setelah itu akan ada pencanangan ajakan 'Ayo Kuliah di Kota Bogor'," ujarnya.
Ia berharap, langkah awal dalam merancang program ini dapat memberikan kontribusi dan dampak positif bagi Kota Bogor serta pendidikan di Indonesia.
- Berita Terkini
- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor menerima laporan adanya indikasi keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) dari Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi
- Surabaya – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengajak para wali kota untuk mengoptimalkan peran anak muda dalam membang
- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sedang melakukan persiapan untuk pengadaan atau pembebasan lahan yang akan digunakan sebagai trase jalan pengganti Jala
- Luka kanker kolorektal atau kanker usus menjadi satu dari lima besar perawatan luka yang banyak ditangani oleh Wocare Indonesia, yang memiliki Wocare
- Lini masa media sosial sempat ramai karena aduan dari salah seorang warga Kota Bogor yang mengaku tak bisa mengikuti ujian akhir sekolah. Aduan terseb