Beranda >

Berita > Pelatihan Voice Over, Bima Arya Harap Bantu Membumikan Pancasila


16 Oktober 2021

Pelatihan Voice Over, Bima Arya Harap Bantu Membumikan Pancasila

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melalui Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, Direktorat Aplikasi, Permainan, Televisi dan Radio menggelar pelatihan teknis menjadi pengisi suara Voice Over Indonesia Academy (VOICE) 2021 di Swiss Belhotel Kota Bogor, Jumat (15/10/2021).

Pelatihan ini dilaksanakan mulai 15 hingga 18 Oktober 2021 yang digelar secara hybrid. 20 peserta mengikuti secara luring dan 500 peserta secara daring.

Wali Kota Bogor, Bima Arya didampingi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bogor, Atep Budiman secara langsung menghadiri pembukaan tersebut.

Menparekraf, Sandiaga Uno dalam sambutan secara daring menyampaikan bahwa di masa adaptasi kenormalan baru saat ini peningkatan SDM mutlak diperlukan, sehingga mampu memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya sebagai bekal untuk menggerakan ekonomi serta membuka lapangan kerja seluas-luasnya dan sebesar-besarnya.

“Saya berharap hadirnya VOICE memberikan dampak positif bagi generasi muda, khususnya para penggiat sosial work untuk terus berkarya, sehingga mampu bersaing di industri kreatif dan digital, terutama di bidang seni olah suara,” kata Sandiaga Uno.

Sementara itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya menyebutkan, ekonomi kreatif khususnya voice over adalah satu dunia yang terus berkembang yang jika diketahui demand market atau permintaan pasarnya memiliki dampak yang luar biasa. Kebutuhan menjadi voice over dari presentasi-presentasi dalam bidang politik atau untuk perusahaan dan yang lainnya cukup prospektif.

“Tapi saya lebih senang lagi jika voice over ini masuk dan mengisi konten-konten yang bernilai edukatif dan inspiratif yang disampaikan, bisa lewat podcast atau media lainnya, mengisi ruang yang dibutuhkan dalam hal kebangsaan, salah satunya membumikan Pancasila. Saya berharap teman-teman voice over bisa mengisi ruang itu, tidak hanya untuk komersil, karir pribadi atau kepentingan materi, tetapi untuk bangsa dan negara maju serta kejayaan Indonesia," paparnya.

Direktur Industri Kreatif Film, Televisi, dan Animasi Kemenparekraf, Syaifullah mengungkapkan, cerita atau seni bertutur yang dimiliki Indonesia sangat bagus dan memiliki makna yang dalam. Hal ini menjadi salah satu bentuk kekayaan budaya yang bisa menjadi nilai jual bagi bangsa Indonesia.

“Indonesia memiliki 1.340 suku, banyak cerita-cerita legenda, seperti Malin Kundang, Si Kancil dan Buaya atau Bawang Merah Bawang Putih dan yang lainnya, yang memiliki pesan-pesan moral yang sangat bagus. Kita ingin mendorong dan membangkitkan itu masuk melalui media digital,” kata Syaifullah.

Dengan voice over, dimana hampir seluruh acara televisi menggunakannya, mulai dari iklan hingga film animasi. Dengan kemampuan bahasa daerah yang dimiliki voice over untuk mengisi suara di cerita-cerita tersebut, kata dia akan membuka lapangan usaha baru tanpa harus meninggalkan pekerjaan yang sudah ada.

“Jadi tinggal baca skrip, rekam kemudian kirim. Pekerjaan sekarang ini enaknya adalah kita tidak harus hadir di tempat atau lokasi pekerjaan, inilah yang menjadi passive income itu menjadi penting,” ujar Syaifullah.

Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf, Muhammad Neil El Hilman berharap setelah kegiatan ini para peserta dan dua pihak yang terlibat dapat berkontribusi dengan membuat cerita-cerita yang lebih inspiratif.

Untuk mendukung hal tersebut, Kemenparekraf sudah menyiapkan platform tersendiri bekerjasama dengan beberapa pihak sehingga ke depan dapat lebih ditingkat lagi untuk menyebarkan kemampuan voice over di Indonesia yang diawali dari Kota Bogor.

“Semoga ke depan di kota-kota selanjutnya makin bagus, semakin baik dan semakin banyak karena ini luar biasa. Yang kita ambil 20 peserta sementara yang daftar 571 orang karena kita stop, jika tidak di stop bisa 1.000 peserta lebih,” katanya.( Prokompim).